Ada seorang yang pengen dapet medali emas di cabang olahraga tenis kelas dunia. Dia adalah orang yang sangat optimis. Saking optimisnya, dia ngerasa bahwa dirinya PASTI bakalan memenangkan pertandingan. Namun sayangnya, rasa optimisnya nggak dibarengi dengan perilaku yang tepat. Setiap hari menjelang Olympiade, dia cuma main game tenis, banyak makan, banyak tidur, banyak bergaul, dan larut dalam kelalaian yang semisalnya. Meski demikian, dia tetap orang yang suangat optimis bahwa dia akan mendapatkan medali Olympiade tenis tersebut. Akhirnya, tibalah hari di mana perlombaan di mulai. Dan di hari pertama itu juga, seorang yang sangat optimis ini, kalah telak. Ternyata sekedar sikap optimis aja, nggak akan cukup, kalo nggak dibarengi perilaku yang tepat.

Kurang lebih begitulah gambaran di Bulan Ramadhan. Banyak dari kita merasa bisa mendapatkan predikat ‘ketakwaan’. Banyak dari kita merasa akan ‘mendapatkan ampunan’. Banyak dari kita yang terlalu optimis akan bisa menjalankan program One Day One Juz. Banyak dari kita merasa akan suangat optimal menjalani Ramadhan dengan bermain cantik. Padahal banyak dari kita yang nggak pernah latihan.