You are currently viewing Haters untuk diri sendiri

Haters untuk diri sendiri

Nggak usah ngomongin orang lain ya, nanti jadi banyak godaan untuk ngomongin yang lain lain. Mending ngomongin diri sendiri. Ngomongin kesalahan diri sendiri kemudian mulai diperbaiki, juga melihat pencapaian diri sendiri kemudian melanjutkan ke level selanjutnya. Lebih jelas tujuannya, ya nggak?

Tapi kalau boleh sharing sedikit, haters dalam maka sesungguhnya adalah seseorang yang terkadang lebih mengerti apa yang kita lakukan melebihi orang tua, temen deket dan tokopedia yang selalu mengingatkan ditanggal-tanggal muda.

Haters bisa lebih mengerti seluk beluk kita, dan sayangnya dari banyaknya pengetahuan tadi, hasilnya selalu negatif.

Haters adalah orang yang selalu berfikir negatif atas pencapaian seseorang. Kalau bahasa simplenya, hasad. Hasad itu kumpulan dari rasa dengki, dan rasa dengki adalah kumpulan dari rasa marah yang tidak tersampaikan.

Ada yang ngerasain itu? bisa jadi ternyata kita juga haters.

Hasad penyakit yang akut, bisa menghabiskan kumpulan amal sholeh yang sudah kita lakukan. Amal sholeh bisa berkurang karena ngomongin keburukan orang lain. Menjadi haters adalah kerugian yang berlipat. Katanya benci tapi justru transfer pahala. Udah capek hati, ilang juga sesuatu yang lebih berharga dari dunianya.

Ada yang kayak gitu? jangan jangan kita juga haters.

Haters untuk diri sendiri.

Selalu menyalahkan diri sendiri atas semua hal yang dilakukannya.

“Harusnya nggak usah kerja di sini sih.”
“Harusnya tadi enggak usah posting ini.”
“Harusnya nggak usah berangkat pagi kalau jadinya kayak gini.”
“Harusnya nggak usah berusaha terlalu tinggi kalau malah jadi kecewa.”

Ya sebenernya perkataan barusan bagus bagus aja, untuk muhasabah supaya enggak melakukan kesalahan yang kedua kalinya.
Tapi kalau terjadi terus menerus, itu namanya menjadi haters untuk diri sendiri.

Padahal apa yang kita lakukan enggak selamanya buruk, sebagaimana pandangan haters.

Kita cuman perlu evaluasi, dan berdamai dengan kesalahan. Bukan malah menyalahkan setiap keputusan yang kita ambil. Jangan malah jadi haters untuk diri sendiri.

“Tadi aku salah sih posting kayak gini, lain kali harus lebih hati-hati.”
“Kerja di sini enggak 100% salah jugak sih, jadi banyak belajar tentang kesabaran jugak di sini.”

Berdamailah dengan masalah, bukan malah menyalahkan diri sendiri atas segala keputusan.
Coba liat juga dari sudut pandang yang positif, jangan kayak haters yang selalu melihat dari sudut pandang negatif.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ 

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (Al Isra : 7)

Perbanyak bersikap positif di setiap keadaan. Kalau salah ya akui salah dan perbaiki, bukan malah selalu menyalahkan diri sendiri, yang seakan-akan semua perbuatan selalu salah. Nggak kok, enggak semuanya salah.

Wallahu a’lam

Leave a Reply