You are currently viewing Melihat ke atas

Melihat ke atas

Ada orang yang lahir duluan, menjalani kehidupan duluan, mengalami asam garam kehidupan duluan, menua duluan, dan lebih berilmu duluan. Ada orang yang lahi belakangan, menjalani proses kehidupan seperti orang yang lahir duluan, dan melupakan bahwa ada yang lebih berilmu duluan.

Melihat ke atas, bukan dalam perihal kekayaan juga pencapaian semata, tetapi dalam perihal pengalaman juga ilmunya. Baik itu ilmu duniawi, juga ilmu akhirat.

Nggak jarang kita mengalami “stuck”, bingung mau gimana. Kalaupun mengeluarkan gagasan dari pikiran, hasilnya juga kurang maksimal karena emang enggak punya kapasitas sebenarnya. Kepepet harus mikir, jadi ya yang keluar seadanya.

Cobalah melihat ke atas. Temukan orang-orang yang berpengalaman dan belajarlah dari mereka. Nggak mesti harus yang lebih tua, tapi yang lebih berpengalaman.

Ya umur bisa jadi salah satu faktor, karena udah jadi rahasia umum bahwa mereka yang lahir duluan, sudah pasti punya kesempatan untuk belajar duluan. Tapi itu hanya salah satu faktor, bukan menjadi patokan. Betapa banyak yang sudah menjalani kehidupan bertahun-tahun tetapi minim pengalaman.

Melihat ke atas. Lihat mereka yang berpengalaman, lihat mereka yang lebih berilmu, lihat mereka yang lebih kompeten dalam bidang tertentu, lihat mereka yang mendahului kita dalam beramal. Cobalah lihat ke atas.

Menjadi salah seandainya yang di lihat hanya pencapaian seseorang, juga kekayaan seseorang. Menjadi benar ketika yang di lihat adalah proses mereka mencapainya, juga ilmu yang mereka miliki.

”Wah dia enak ya, udah bisa beli rumah sendiri..”
”Wah dia enak ya, udah punya jabatan. Masa depan terjamin.”
”Wah dia enak ya, bisnisnya udah gedhe. Udah enak banget hidupnya, enggak kayak saya.”

Nah ini yang salah. Pemikiran seperti ini yang dilarang dalam islam. Membandingkan derajat seseorang dalam perihal materi aja. Membuat dirinya ngerasa jadi enggak bersyukur dan menyalahkan takdir. Ini yang salah.

Jadi bener ketika sudut pandangnya,

”Wah dia sekarang sesukses itu, coba ah belajar dari dia gimana sampai ke titik itu.”
”Wah dia sekarang udah punya banyak karya, coba ah belajar gimana dia bisa menciptakan karya itu.”
”Wah orang tua saya kok hebat banget, coba ah duduk dan mendengarkan kisah jatuh bangun mereka.”

Cobalah melihat ke atas ketika kita ”stuck” menjalani kehidupan.
Cobalah melihat ke atas ketika sebagian dari kita mengalami permasalahan rumah tangga.
Cobalah meliuhat ke atas ketika kamu merasa banyak pencapaian yang gagal.

Cobalah melihat ke atas, kepada mereka yang berilmu.

وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ 

Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.

Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu. Maka carilah mereka, dan belajarlah dari mereka.

wallahu a’lam

Leave a Reply